Rabu, 04 November 2009

TEKNIK PENELUSURAN TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK PENELUSURAN TINJAUAN PUSTAKA
Oleh: Eko Prabowo

3.1 Definisi Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah pandagan kritis terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan yang signifikan dengan penelitian yang sedang (akan) dilakukan1. Tinjauan literatur adalah serangkaian referensi , bukan bibliografi. Hanya literatur yang telah anda gunakan untuk memperkuat masalah anda saja yang anda masukkan dalam tinjauan literature. Tidak setiap hal yang anda baca tentang masalah anda akan relevan dengan penelitian anda oleh karena itu seharusnya tidak di masukkan dalam tinjauan literature.2

3.2 Kegunaan Tinjauan Pustaka
Suatu tinjauan pustaka mempunyai kegunaan untuk 3 :
1) Mengungkapkan penelitian-penelitian yang serupa dengan penelitian yang (akan) kita lakukan; dalam hal ini, diperlihatkan pula cara penelitian-penelitian tersebut menjawab permasalahan dan merancang metode penelitiannya;
2) Membantu memberi gambaran tentang metoda dan teknik yang dipakai dalam penelitian yang mempunyai permasalahan serupa atau mirip penelitian yang dihadapi;
3) Mengungkapkan sumber-sumber data (atau judul -judul pustaka yang berkaitan) yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya;
4) Mengenal peneliti -peneliti yang karyanya penting dalam permasalahan yang dihadapi (yang mungkin dapat dijadikan nara sumber atau dapat ditelusuri karya-karya tulisnya yang lain yang mungkin terkait;
5) Memperlihatkan kedudukan penelitian yang (akan) kita lakukan dalam sejarah perkembangan dan konteks ilmu pengetahuan atau teori tempat penelitian ini berada;
6) Mengungkapkan ide-ide dan pendekatan-pendekatan yang mungkin belum kita kenal sebelumya;
7) Membuktikan keaslian penelitian (bahwa penelitian yang kita lakukan berbeda dengan penelitian -penelitian sebelumnya); dan

_________
1. ____. 2008. Tinjauan Pustaka..http://www.google.co.id/webhp di akses pada 24 Agt.2009 jam 11.00WIB.
2. Pamela J.Brink, Langkah Dasar Dalam Perencanaan Riset Keperawatan ( Jakarta, EGC. 1998), hal 47
3. Djunaidi, A. 2000. Penelitian DiTingkat Program Pasca Sarjana.. http://mpkd.ugm.ac.id/adj/support/materi-tinjauan-pustaka.pdf diakses pada 24 Agt. 2009 jam 11.00 WIB


8) Mampu menambah percaya diri kita pada topik yang kita pilih karena telah ada pihak-pihak lain yang sebelumnya juga tertarik pada topik tersebut dan mereka telah mencurahkan tenaga, waktu dan biaya untuk meneliti topik tersebut.

Dalam penjelasan yang hampir serupa, tinjauan pustaka mempunyai enam kegunaan, yaitu 3:
1) Mengkaji sejarah permasalahan;
2) Membantu pemilihan prosedur penelitian;
3) Mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan;
4) Mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu;
5) Menghindari duplikasi penelitian; dan
6) Menunjang perumusan permasalahan.

Pembahasan lebih lanjut tentang kegunaan tinjauan pustaka dalam tulisan ini mengacu pada penjelasan mereka. Satu persatu kegunaan (yang saling kait mengkait) tersebut dibahas dalam bagian berikut ini3:

Kegunaan 1: Mengkaji sejarah permasalahan
Sejarah permasalahan meliputi perkembangan permasalahan dan perkembangan penelitian atas permasalahan tersebut. Pengkajian terhadap perkembangan permasalahan secara kronologis sejak permasalahan tersebut timbul sampai pada keadaan yang dilihat kini akan memberi gambaran yang lebih jelas tentang perkembangan materi permasalahan (tinjauan dari waktu ke waktu: berkurang atau bertambah parah; apa penyebabnya). Mungkin saja, tinjauan seperti ini mirip dengan bagian “Latar belakang permasalahan” yang biasanya ditulis di bagian depan suatu usulan penelitian. Perbedaan dalam tinjauan pustaka, kajian selalu mengacu pada pustaka yang ada. Pengkajian kronologis atas penelitian–penelitian yang pernah dilakukan atas permasalahan akan membantu memberi gambaran tentang apa yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain dalam permasalahan tersebut. Gambaran bermanfaat terutama tentang pendekatan yang dipakai dan hasil yang didapat.

Kegunaan 2: Membantu pemilihan prosedur penelitian
Dalam merancang prosedur penelitian (research design), banyak untungnya untuk mengkaji prosedur-prosedur (atau pendekatan) yang pernah dipakai oleh peneliti-peneliti terdahulu dalam meneliti permasalahan yang hampir serupa. Pengkajian meliputi kelebihan dan kelemahan prosedur-prosedur yang dipakai dalam menjawab permasalahan. Dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan prosedur-prosedur tersebut, kemudian dapat dipilih, diadakan penyesuaian, dan dirancang suatu prosedur yang cocok untuk penelitian yang dihadapi.

Kegunaan 3: Mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan
Salah satu karakteristik penelitian adalah kegiatan yang dilakukan haruslah berada pada konteks ilmu pengetahuan atau teori yang ada. Pengkajian pustaka, dalam hal ini, akan berguna bagi pendalaman pengetahuan seutuhnya (unified explanation) tentang teori atau bidang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan. Pengenalan teori-teori yang tercakup dalam bidang atau area permasalahan diperlukan untuk merumuskan landasan teori sebagai basis perumusan hipotesa atau keterangan empiris yang diharapkan.

Kegunaan 4: Mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu
Di bagian awal tulisan ini disebutkan bahwa kegunaan tinjauan pustaka yang dikenal umum adalah untuk membuktikan bahwa penelitian (yang diusulkan) belum pernah dilakukan sebelumnya. Pembuktian keaslian penelitian ini bersumber pada pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang pernah dilakukan. Bukti yang dicari bisa saja berupa kenyataan bahwa belum pernah ada penelitian yang dilakukan dalam permasalahan itu, atau hasil penelitian yang pernah ada belum mantap atau masih mengandung kesalahan atau kekurangan dalam beberapa hal dan perlu diulangi atau dilengkapi. Dalam penelitian yang akan dihadapi sering diperlukan pengacuan terhadap prosedur dan hasil penelitian yang pernah ada (lihat kegunaan 2). Kehati-hatian perlu ada dalam pengacuan tersebut. Suatu penelitian mempunyai lingkup keterbatasan serta kelebihan dan kekurangan. Evaluasi yang tajam terhadap kelebihan dan kelemahan tersebut akan berguna terutama dalam memahami tingkat kepercayaan (level of significance) hal-hal yang diacu. Perlu dikaji dalam penelitian yang dievaluasi apakah temuan dan kesimpulan berada di luar lingkup penelitian atau temuan tersebut mempunyai dasar yang sangat lemah. Evaluasi ini menghasilkan penggolongan pustaka ke dalam dua kelompok: 1. Kelompok Pustaka Utama (Significant literature); dan 2. Kelompok Pustaka Penunjang (Collateral Literature).

Kegunaan 5: Menghindari duplikasi penelitian
Kegunaan yang kelima ini, agar tidak terjadi duplikasi penelitian, sangat jelas maksudnya. Masalahanya, tidak semua hasil penelitian dilaporkan secara luas. Dengan demikian, publikasi atau seminar atau jaringan informasi tentang hasil-hasil penelitian sangat penting. Dalam hal ini, peneliti perlu mengetahui sumber-sumber informasi pustaka dan mempunyai hubungan (access) dengan sumber-sumber tersebut. Tinjauan pustaka, berkaitan dengan hal ini, berguna untuk membeberkan seluruh pengetahuan yang ada sampai saat ini berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi (sehingga dapat menyakinkan bahwa tidak terjadi duplikasi).

Kegunaan 6: Menunjang perumusan permasalahan
Kegunaan yang keenam dan taktis ini berkaitan dengan perumusan permasalahan. Pengkajian pustaka yang meluas (tapi tajam), komprehe nsif dan bersistem, pada akhirnya harus diakhiri dengan suatu kesimpulan yang memuat permasalahan apa yang tersisa, yang memerlukan penelitian; yang membedakan penelitian yang diusulkan dengan penelitianpenelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Dalam kesimpulan tersebut, rumusan permasalahan ditunjang kemantapannya (justified). Pada beberapa formulir usulan penelitian (seperti misalnya pada formulir Usulan Penelitian DPP FT UGM), bagian kesimpulan ini sengaja dipisahkan tersendiri (agar lebih jelas menonjol) dan ditempatkan sesudah tinjauan pustaka serta diberi judul “Keaslian Penelitian”.

3.3 Guna Konsep Dalam Penelitian
Konsep adalah suatu pengertian dasar dari apa yang akan di teliti 4. Sedangkan toeri terdiri dari kesatuan pengertian konsep dan pernyataan yang sesuai yang akan menyajikan suatu phenomena dan dapat dipergunakan untuk menjalankan, menjelaskan, dan memprediksi atau mengontrol suatu kejadian 4. Landasan teori tersebut akan mendukung kerangka konsepyang akan memberikan landasan kuat terhadap judul yang dipilih sesuai dengan identifikasi masalahnya.5
1
3.4 Isi Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan.3

________
4 Nursalam, Metodelogi Riset Keperawatan (Jakarta. CV.Sagung Seto. 2001), hal 31
5 A. Aziz Alimul H, Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah ( Jakarta, Salemba Medika. 2003), hal 14


Dalam hal organisasi tinjauan pustaka meliputi 3:
1) Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan, biasanya ditunjukan peninjauan dan kriteria penetapan pustaka yang akan ditinjau (dapat diungkapkan dengan sederetan pertanyaan keinginan–tahu).
Pada bagian pendahuluan ini pula dijelaskan tentang organisasi tinjauan pustaka, yaitu pengelompokan secara sistematis dengan menggunakan judul dan sub-judul pembahasan; umumnya, pengelompokan didasarkan pada topik; cara lain, berdasar perioda (waktu, kronologis).

2) Pembahasan
Pembahasan disusun sesuai organisasi yang telah ditetapkan dalam bagian pendahuluan. Pembahasan pustaka perlu dipertimbangkan keterbatasan bahwa tidak mungkkin (tepatnya: tidak perlu) semua pustaka dibahas dengan kerincian yang sama; ada pustaka yang lebih penting dan perlu dibahas lebih rinci daripada pustaka lainnya. Dalam hal ada kemiripan isi, perincian dapat diterapkan pada salah satu pustaka; sedangkan pustaka lainnya cukup disebutkan saja tapi tidak dirinci.

3) Kesimpulan
Tinjauan Pustaka diakhiri dengan kesimpulan atau ringkasan yang menjelaskan tentang “apa arti semua tinjauan pustaka tersebut (what does it all mean?)”. Secara rinci, kesimpulan atau ringkasan tersebut hendaknya memuat jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini, tentang 3:
(1) Status saat ini, mengenai pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti (apakah permasalahan sebenarnya telah tuntas terjawab?);
(2) Penelitian-penelitian terdahulu yang dengan permasalahan yang dihadapi (adakah sesuatu dan apakah yang dapat dimanfaatkan?);
(3) Kualitas penelitian-penelitian yang dikaji (mantap atau hanya dapat dipercayai sebagian saja?);
(4) Kedudukan dan peran penelitian yang diusulkan dalam konteks ilmu pengetahuan yang ada.

Lingkup literatur review ( kepustakaan ) :
1) Tipe informasi dan sarana yang tersedia
(1) Theoritical
(2) Empirical literatur
2) Depth dan Bradht dari literatur review
(1) Background peneliti
(2) Penelitian yang komplek
(3) Ketersediaan sources ( sarana )
3) Waktu untuk literatur review
Waktu yang diperlukan untuk literatur review dipengaruhi oleh masalah atau topik yang akan diteliti, sumber yang tersedia dan tujuan peneliti. Tidak ada batasan waktu tertentu untuk menyusun literatur review.

3.5 Teknik Pencarian Daftar Pustaka
Dibawah ini merupakan teknik pencarian daftar pustaka 6:
1) Cara manual
(1) Mengunjungi perpustakaan;
(2) Mengunjungi tempat-tempat sumber informasi (BPS).
2) Pencarian Pustaka secara elektronis/on-line
Pada saat ini, banyak informasi ilmiah yang tersedia untuk diakses secara elektronis atau on-line. Informasi ilmiah tersebut tersedia dari media seperti: CD-ROM (yang dibaca lewat komputer), pita rekaman suara, pita rekaman video, dan lewat internet. Beberapa keuntungan mencari informasi ilmiah secara on-line, yaitu antara lain: tersedia jutaan informasi dalam bentuk elektronis yang dipasarkan mendunia, publikasi elektronis biasanya lebih baru karena prosesnya lebih cepat daripada publikasi cetak, dan pencarian informasi berkecepatan tinggi (karena menggunakan komputer). Masalah yang saat ini dihadapi adalah beberapa institusi pendidikan belum mempunyai standar pengacuan bagi informasi ilmiah yang didapat dari sumber elektronis.

3.6 Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Kaitan Tinjauan Pustaka dengan Daftar Pustaka dapat di uraikan sebagai berikut 6:
Di bagian awal tulisan in telah disebutkan bahwa sering terdapat penulisan tinjauan pustaka yang mirip daftar pustaka. Misal: “Tentang hal A dibahas oleh si H dalam buku ...
. . . , si B dalam buku . . . . . . ; sedangkan tentang hal J diterangkan oleh si P dalam buku .
. . . . “. Peninjauan seperti ini biasanya tidak menyebutkan apa yang dijelaskan oleh masing masing pustaka secara rinci (hanya menyebutkan siapa dan dimana ditulis).
Penyebutan judul buku, yang seringkali tidak hanya sekali, tidak efisien dan menyaingi tugas daftar pustaka. Dalam tulisan ini, cara peninjauan seperti itu tidak disarankan. Pengacuan pustaka dalam tinjauan pustaka dapat dilakukan dengan cara yang bermacam-macam, antara lain: penulisan catatan kaki, dan penulisan nama pengarang dan tahun saja.
Setiap cara mempunyai kelebihan dan kekurangan, tapi peninjauan tentang kelebihan dan kekurangan tersebut di luar lingkup tulisan ini. Dalam tulisan ini hanya akan dibahas pemakaian cara penulisan nama akhir pengarang dan tahun penerbitan (dan sering ditambah dengan nomor halaman). Misal: organisasi tinjauan pustaka, tinjauan pustaka, meliputi: (1) pendahuluan, (2) pembahasan, dan (3) kesimpulan. Pengacuan cara di atas mempunyai kaitan erat dengan cara penulisan daftar pustaka.
Penulisan daftar pustaka umumnya tersusun menurut abjad nama akhir penulis; dengan format: nama penulis, tahun penerbitan dan seterusnya.Susunan dan format daftar pustaka tersebut memudahkan untuk membaca informasi yang lengkap tentang yang diacu dalam tinjauan pustaka. Misal, dalam tinjauan pustaka:
“. . . . . . Mittra (1986) . . . . . .”
Dalam daftar pustaka, tertulis:
Mittra, S. S., 1996, Decision Support System: Tools and Techniques, John Wiley & Sons, New York, N. Y.
Sering terjadi, seorang penulis (usulan penelitian atau karya tulis) ingin menunjukan bahwa bahan bacaannya banyak; meskipun tidak dibahas dan tidak diacu dalam tulisannya, semuanya ditulis dalam daftar pustaka. Maksud yang baik ini sebaiknya ditunjukan dengan membahas dan mengemukakan secara jelas (menurut aturan pengacuan) apa yang diacu dari pustaka-pustaka tersebut dalam tulisannya. Tentunya hal yang sebaliknya, yaitu menyebut nama pengarang yang diacu dalam tinjauan pustaka tanpa menuliskannya dalam daftar pustaka (karena lupa) tidak perlu terjadi.

__________
6. _____. 2009. Penulisan Tinjauan Pustaka..http://bahankuliah.files.wordpress.com. diakses pada 24 Agt. 2009 jam 11.00 WIB


Berikut ini salah satu petunjuk tentang penulisan nama untuk pengacuan dalam tinjauan pustaka (dan daftar pustaka)6 :
1) Penulisan Nama
Penulisan nama mencakup narna penulis yang diacu dalam uraian, daftar pustaka, nama yang lebih dan satu suku kata, nama dengan garis penghubung, nama yang diikuti dengan singkatan, dan derajat kesarjanaan.
(1) Nama penulis yang diacu dalam uraian
Penulis yang tulisannya diacu daiam uraian hanya disebutkan narna akhimya saja, dan kalau lebih dari 2 orang, hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan dlikuti dengan dkk atau et al:
1. Menurut Calvin (1978) ….
2. Pirolisis ampas tebu (Othmer dan Fernstrom, 1943) menghasilkan..
3. Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk, 1976) …
Yang membuat tulisan pada contoh (c) berjumiah 4 orang, yaitu Meisel, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B.
(2) Nama penulis dalam daftar pustaka
Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan namanya, dan tidak boleh hanya penulis pertama diambah dkk atau et al. saja.
Contoh:
Meisei, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B., 1 976, ….
Tidak boleh hanya:
Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et al.
(3) Nama penulis lebih dari satu sutu kata
Jika nama penulis ierdiri dari 2 suku kata atau lebih, cara penulisannya ialah narna akhir diikuti dengan koma, singkatan nama depan, tengah dan seterusnya, yang semuanya diberi titik, atau nama akhir dilkuti dengan suku kata nama depan, tengah, dan seterusnya.
Contoh:
1. Sutan Takdir Alisyahbana ditulis: Alisyahbana S.T., atau Alisyahbana, Sutan Takdir.
2. Donald Fitzgerald Othmer ditulis: Othmer, D.F.
(4) Nama dengan garis penghubung
Kalau nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis penghubung di antara dua suku katanya, rraka keduanya dianggap sebagai satu kesatuan.
Contoh:
Sulastin-Sutrisno ditulis Sulastin-Sutrisno.
(5) Nama yang diikuti dengan singkatan
Nama yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa singkatan itu menjadi satu dengan suku kata yang ada di depannya.
Contoh:
1. Mawardi A.l. ditulis: Mawardi A.l.
2. Williams D. Ross Jr. ditulis: Ross Jr., W.D.
2) Derajat kesarjanaan
Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan.

3.7 Teknik Penulisan Tinjauan Pustaka
Dalam mengembangkan tinjauan pustakadi perlukan empat tahap7 :
1) Perumusan masalah : topik atau bidang apa yang diperiksa dan apa komponen komponennya?;
2) Pencarian literatur: menemukan bahan yang relevan dengan subjek yang dipelajari;
3) Evaluasi data: menentukan literatur mana yang memberi sumbangan signifikan dalam memahami topik;
4) Analisa dan penafsiran: membahas penemuan dan kesimpulan dari literatur tersebut.

Teknik penulisan literature review dapat di uraikan sebagai berikut 8:
1) Menyeleksi sumber yang sesuai
Sumber yang dipilih berdasarkan kualitas dan hubungan terhadap masalah da tujuan dari penelitian. Analisa masing-masing sumber kan menentukan kualitas dan keuntungan dalam mengembangkan usulan penelitian (proposal).
2) Mengorganisir sumber
Sumber yang akan di masukkan dalam literature review disusun sesuai dengan dengan permasalahan yang akan diteliti. Sumber bisa menyediakan background dan signifikasi untuk penelitian dimasukkan ada bab pendahuluan.
Literature review sering ditempatkan pada8:
1) Pendahuluan
Untuk mengidentifikasi focus dan tujuan peneliti, menjelaskan susunan sumber kepustakaan, dan mengidentifikasi urutan sumber, missal dari yang paling sedikit ke yang paling penting. Peneliti harus mencantumkan semua informasi yang relevan untuk memperkenalkan literature review.

__________
6. _____. 2009. Penulisan Tinjauan Pustaka..http://bahankuliah.files.wordpress.com. diakses pada 24 Agt. 2009 jam 11.00 WIB

2) Theoretical literatur
Meliputi konsep analisis, model, teori dan konsep kerangka yang mendukung tujuan riset. Konsep, hubungan antar konsep dan asumsi disajikan dan dianalisa untuk membangun suatu teori yang sesuai. Bagian ini sering disebut konsep yang sesuai dengan suatu penelitian
3) Empirical literature
Meliputi kualitas riset yang mendukung tujuan riset. Untuk masing-masing tujuan jumlah sample design dan spesifik hasil harus disajikan, tapi perlu adanya kritik mengenai kelebihan dan kekurangan

4) Summary
Meliputi presentasi ilmu current issue berdasarkan pada masalah riset. Perbedaan pengetahuan diidentifikasi dengan diskusi bagaimana topic riset bisa disimpulkan umum.
__________
7. Nursalam, Metodelogi Riset Keperawatan ( Jakarta. CV.Sagung Seto. 2001), hal 29
DAFTAR PUSTAKA
Alimul,A. Aziz. 2003. Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Brink, Pamela J. 1998. Langkah Dasar Dalam Perencanaan Riset Keperawatan .Jakarta: EGC.
Djunaidi, A. 2000. Penelitian DiTingkat Program Pasca Sarjana.
http://mpkd.ugm.ac.id/adj/support/materi-tinjauan-pustaka.pdf diakses pada 24 Agt. 2009 jam 11.00 WIB
Nursalam. 2001. Metodelogi Riset Keperawatan.Jakarta: CV.Sagung Seto.
____. 2008. Tinjauan Pustaka..http://www.google.co.id/webhp diakses pada 24 Agt. 2009 jam 11.00 WIB
_____. 2009. Penulisan Tinjauan Pustaka.. http://bahankuliah.files.wordpress.com diakses pada 24 Agt. 2009 jam 11.00 WIB
_____. 2009. Tinjauan Pustaka.. http://skripsiq.blogspot.com/2009/08/tinjauan-pustaka.html diakses pada 24 Agt. 2009 jam 11.00 WIB