Senin, 04 Juni 2012

Jenis dan Desain Penelitian


JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

1.      Definisi Desain Penelitian
Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat berarti pula pola, potongan, bentuk, model, tujuan dna maksud (Echols dan Hassan Shadily, 1976:177), Desain Penelitian menurut William M.K. Trochim (2006) dalam (file:///I:/desain-penelitian.html//) “Research design can be thought of as the structure of research -- it is the "glue" that holds all of the elements in a research project together.” Sedangkan Lincoln dan Guba (1985:226) mendefinisikan rancangan penelitian sebagi usaha merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsur masing-masing.
Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102) dalam (file:///I:/desain-penelitian.html//) adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. ( Nasution, Dr.S. 2003; hal 23 )
Rancangan atau desain penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam penelitian, yang memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang bisa mempengaruhi akurasi suatu hasil. ( Nursalam,2003; hal 80 )
2.      Jenis  Desain Penelitian
Menurut Wilson Diers dalam (Nursalam,2003; hal 82) jenis desain penelitian keperawatan dibedakan menjadi 4 yaitu :
1).  Deskriptif. Penelitian untuk menjelaskan ,memberi suatu nama, situasi atau fenomena dalam menemukan ide baru.
2).  Faktor yang berhubungan (relationship).Penelitian ini dilaksanakan unutk mengembangkan hubungan antar variabel dan menjelaskan hubungan yang ditemukan.penelitian ini disebut juga penelitian tahap kedua setelah fenomena ditemukan.hubungan tersebut tidak selalu memiliki mekanisme yang menjelaskan (secara ko-insiden/kebetulan timbul bersamaan).desain yang sering digunakan adalah cross sectional.
3).  Faktor yang berhubungan (assosiasi). Penelitian ini disebut juga explanatoryatau corelational,bertujuan untuk menentukan faktor apakah yangh terjadi sebelum atau bersama-sama tanpa adanya suatu intervensi dari peneliti. Desain yang digunakan bisa menggunakan cross sectional atau jenis desain lainnya (kohort,case control).
4).  Causal (pengaruh). Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Karaketristik desain pengaruh (causal) adalah sebagai berikut:
(1)   Intensitas VI (variabel independent) menentukan intensitas VD (dosis )
(2)   Dapat dijelaskan mekanisme perubahannya
(3)   (Tetapi) bukan sebagai penyebab (causation)
(4)   Jenis desain yang dipergunakan adalah eksperimental:
(1)                     True Eksperimental (satu kelompok tidak dilakukan intervensi)
(2)   Quasy Eksperimental (satu kelompok dilakukan intervensi sesuai dengan metode yang dikehendaki, kelompok lainnya dilakukan seperti biasanya)
(3)   Pre Eksperimental: Post Only, Pre-Post. Satu kelompok dilakukan intervensi X dan kelompok lainnya dilakukan intervensi Y.
3.       Desain Eksperimen
1).        Definisi eksperimen
Penelitian eksperimen adalah observasi objektif terhadap suatu fenomena yang dibuat agar terjadi dalam suatu kondisi yang terkontrol ketat, dimana satu atau lebih factor divariasikan dan factor lain yang dibuat constan. (http://skripsi-konsultasi.blogspot.com/2009/07/penelitian-eksperimen-serta-penelitian.html).
Penelitian Eksperimen merupakan salah satu metode penelitian yang dapat dipilih dan digunakan dalam penelitian pembelajaran pada latar kelas (PTK). Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan (Danim, 2OO2) dikutip dari http://aflahchintya23.wordpress.com//
Penelitian eksperimen adalah suatu rancangan penelitian yang dipergunakan mencari hubungan sebab akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas.(Nursalam 2003 hal:87)
Penelitian eksperimental merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan. ( Sanapiah Faisal, 1982.hal 76)



2).        Karakteristik Penelitian Eksperimen
Danim (2002) dikutip dari http://aflahchintya23.wordpress.com// menyebutkan beberapa karakteristik penelitian eksperimental, yaitu :
(1)   Variabel-veniabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (rambang).
(2)   Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental.
(3)   Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak.
(4)   Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan.
(5)   Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan penggeneralisasian pada kondisi yang sama.
(6)   Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
3).        Langkah-Langkah Kegiatan Penelitian Eksperimen
Pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut, yaitu (http://aflahchintya23.wordpress.com//) :
(1)   Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
(2)   Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
(3)   Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.


(4)   Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan:
(1)   Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
(2)   Menentukan cara mengontrol;
(3)   Memilih rancangan penelitian yang tepat;
(4)   Menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian;
(5)   Membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen;
(6)   Membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan;
(7)   Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan hipotesis.
(5)   Melaksanakan eksperimen.
(6)   Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
(7)   Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang telah ditentukan.
(8)   Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.
(9)   Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan .
4).        Bentuk Desain Ekperimental
(1)   Pre-Eksperimen design ( nondesign )
      Dikatakan non desain karena sumber – sumber yang mempengaruhi validitas internal sulit dikontrol sehingga hasil penelitian bukan bentuk – bentuk dari pengaruh variabel yang dipilih oleh peneliti. (Dr. Sugiono. 2002. Hal 50).
      Menurut Babbie E (1999) rancangan penelitian pra – eksperimen dibedakn menjadi 3, yaitu :
(1)   One- Short Case Study
      penelitian ini dilakukan dengasn melakukan intervensi tindakan pada satu kelompok kemudian diobservasi pada variabel dependen setelah diakukan intervensi. Misalnya peneliti melakukan observasi pada percepatan penyembuhan luka pasca operasi (dependen ) setelah dilakukan mobilisasi ( independen ). ( Nursalm, 2003; hal 87)


Subjek                               pra                   perlakuan                     pasca -tes
                                                                        -                       I                                   O
                                                                        Time 1             Time 2                         Time 3

Keterangan :
-                       : tidak diobservasi sebelum tindakan
I                       : Intervensi
O                     : Observasi setelah intervensi

(2)   One- Group Pretest- Posttest Desain
Ciri dari tipe penelitian inin adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelmdilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi. Misalnya peneliti mengobservasi proses involusi ibu pascasalin sebelum melakukan senam nifas, kemudian diobservasi setelah senam tentang keadaan involusi uterinya. (nursalam, 2003; hal 87)


 
subjek                                pra                   perlakuan                     pasca-tes
K                                       O                     I                                   O1
                                                Time1              time2                           time3
Keterangan :
K                     : Subjek (pasca salin )
O                     : Observasi involusi uteri sebelum senam
I                       : Intervensi (senam nifas )
O1                   : Observasi involusi uteri sesudah senam
Suatu kelompok sebelum dikenai perlakuan tertententu diberi pra-test, kemudian setelah perlakuan dlakukan pengukuran lagi untuk mengetahui akibat dari perlakuan. Pengujian sebab akibat dengan cara membandingkan hasil pra-test dengan pasa-test namun tetap tanpa melakukan pembandingan dengan pengaruh perlakuan yang dikenakn pada kelompok lain. Penelitian ini dipandang masih sangat lemah karena tanpa melibatkan kelopmpok kontrol, dan temuan penelitian sangat ditentuka oleh karakteristik subjek. Apabila ditemukan atau tidak ditemukan perbedaan antara pra –test dan pasca- test, maka tidak dapat dipastikan apakah perbedaan itu memang disebabkan oleh perlakuan yang diberikan atau tidak. ( Nursalam,2003; hal 88)

(3)   Static -Group Comparison
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh dari suatu tindakan pada kelompok subjek yang mendapat perlakuan, kemudian dibandingkan dengan kelompok subjek yang tidak mendapatkan perlakuan. ( Nursalam, 2003; hal 88 )
subjek                                pra                   perlakuan                     pasca-tes
                  K-A                             O                     I                                   O1-A
                  K-B                             -                       -                                   O1-B
                                                      Time1              time2                           time3
                  Keterangan      :
                  K-A                 : Subjek (pasca salin )
                  K-B                 : Subjek (pasca salin ) kontrol
                  -                       : tidak diobservasi dan tidak dilakukan intervensi
                  O                     : observasi involusi uteri sebelum senam (kelompok perlakuan )
                  I                       : intervensi (senam nifas )
                  O1(A+B)         : Observasi involusi uteri sesudah senam ( kelompok perlakuan dan kontrol)

(2)   Penelitian Eksperimental-Semu (quasi-experimental research)
Rancangan ini berupaya untuk pengungkapan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disampng kelompok eksperimental. Tapi pemilihan kedua kelompok ini tidak menggunakan tehnik acak. Rancangan ini biasanya menggunakan kelompok subjek yang telah terbentuk secra wajar ( tehnik rumpun), sehingga sejak awal bisa saja kedua kelompok subjek telah memiliki karakteristik yang berbeda. Apabila dalam pasca test ternyata kedua kelompok itu berbeda, mungkin perbedaannya bukan disebabkan oleh perlakuan tetapi karena sejak awal kelompok awal sudah berbeda. ( Nursalam,2003; hal 89)
Terhadap variabel dilakukan tidak dengan murni atau penuh, tetapi dengan dikurangi atau ditampilkan sebagian saja. Sering disebut juga dengan eksperimen nonekuivalen, yang berarti eksperimen dengan kelompok kontrol yang tidak atau kurang sebanding. Setidaknya ada tiga jenis rancangan desain kuasi eksperimental, yaitu sebagai berikut (http://pustaka.ut.ac.id//)
1.        one group posttest only design, yaitu jenis kuasi di mana hanya ada satu kelompok eksperimen yang kepadanya dilakukan posttest saja.
2.        posttest only design with nonequivalent groups, yaitu eksperimen terhadap 2 kelompok, yang satu kelompoknya diberi perlakuan dan posttest, sedangkan pada kelompok lain hanya diberikan posttest saja, tidak ada pretest dan perlakuan.
3.        one group pretest posttest design, yaitu (hanya) ada satu kelompok eksperimen yang ada di dalamnya termasuk/diberikan pretest dan posttest, tetapi tidak ada kelompok kontrol.
Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. Si peneliti harus dengan jelas mengerti kompromi apa yang ada pada internal validity dan external validity rancangannya dan berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut.( file:///I:/jenis%20penelitian.htm)
Ciri – ciri dari penelitian eksperimental semu dikutip dari (file:///I:/jenis%20penelitian.htm//)
1.         Penelitian eksperimental-semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang di dalamnya adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa dan variabel tersebut. Si peneliti mengusahakan untuk sampai sedekat mungkin dengan ketertiban penelitian eksperimental yang sebenarnya, dengan hati-hati menunjukkan perkecualian dan keterbatasannya. Karena itu, atas identifikasi secara hati-hati mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi internal validity dan external validity.
2.         Perbedaan antara penelitian eksperimental-sungguhan dan penelit1an eksperimental-semu adalah kecil, terutama kalau yang dipergunakan sebagai subyek adalah manusia misalnya dalam psikologi.
3.         Walaupun penelitian tindakan dapat mempunyai status eksperimental-semu, namun seringkali penelitian tersebut sangat tidak formal, sehingga perlu diberi kategori tersendiri. Sekali rencana penelitian telah dengan sistematis menguji masalah validitas, bergerak menjauhi alam intuitif dan penjelajahan (exploratory), maka permulaan metode eksperimental telah mulai terwujud
(3)   Penelitian Eksperimental-Sungguhan (true-experimental research).
Ciri penelitian ini adlah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol dismping kelompok eksperimental yang dipilih dengan menggunkan tehnik acak. Pada perlakuan dilakukan suatu intervensi tertentu kemudian kelompok kontrol tidak dilakukan tindakan. Penelitian ini biasanya dilakukan pada binatang coba. Misalnya, peneliti ingi meneliti pengaruh pemberian obat A terhadap penuyembuhan penyakit pada kelompok perlakuan yang telah diberi bakteri penyakit tertentu. Kemudian dibandingkan pada kelompok kontrol yang diberi bakteri penyakit tertentu, tetapi tidak diberikan obat jenis A ( hanya placebo ). Pada penelitian ilmu keperawatan jenis penelitian ini jarang dipergunakan. ( Nursalm,2003; hal 90 )
Ada beberapa jenis rancangan penelitian eksperimental yang dapat digolongkan kedalam kelompok ini :
1).   Pasca- tes dengan kelompok eksperimen dan kontrol yang diacak
Pada rancangan ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak. Pada kedua kelompok tidak diawali dengan pra-tes. Pengukuran hanya dilakukan setelah pemberian perlakuan selesai. (Nursalam,2003;hal 90)
         subjek              pra                   perlakuan                     pasca-tes
                  R                     -                       1                                  O
                  R                     -                       -                                   O
                  Keterangan      :
                  R                     : Random ( acak )

2).   Pra-tes dan pasca-tes dengan kelompok eksperimen dan kontrol yang diacak
Dalam rancangan ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak. Pada kedua kelompok diawalai dengan pra-tes, dan setelah pemberian perlakuan selesai diadakan pengukuran kembali ( pasca-tes). Rancangan penelitian ini mengikuti urutan prosedural yang sama dengan rancangan eksperimental semu sejenis. Perbedaan terletak pada pemilihan subjek dengan menggunakan tehnik acak. (Nursalam,2003;hal 90)


 
                  subjek                          pra                   perlakuan                     pasca-tes
                  R                                 O                     1                                  O
                  R                                 O                     -                                   O
                  Keterangan      :
                  R                     : Random ( acak )
                  X   :                  : Variabel bebas atau perlakuan
                  O                     : Observasi ( pengukuran )

3).   Gabungan keduanya ( rancangan SOLOMON )
                  subjek                          pra                   perlakuan                     pasca-tes
                  R                                             -                       1                                  O
                  R                                             -                       -                                   O
                  R                                             O                     1                                  O
                  R                                             <.span>O                     -                                   O
                  Keterangan      :
                  R                     : Random ( acak )
                  X                     : Variabel bebas atau perlakuan
                  O                     : Observasi ( pengukuran )
Rancangan ini pada dasarnya menggabungkan 2 rancangan eksperimental sebelumnya sehingga terbentuk rancangan yang melibatkan 4 kelompok. Dua kelompok sebagai kelompok eksperimen dan dua lainnya sebagai kelompok kontrol. Pada kedua kelompok eksperimen diberi perlakuan sedangkan pada kedua kelompok kontrol tidak. Pada satu pasangan kelompok eksperimen dan kontrol diawalai dengan pra-tes, sedangkan pada pasangan yang lain tidak. Setelah pemberian perlakuan selesai diadakan pengukuran atau pasca-tes pada keempat kelompok. (Nursalam,2003;hal 91)
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang kuat dan cermat terhadap hasil penelitian dibandingkan penelitian lainnya, dan memungkinkan adanya suatu perbandingan yang kompleks antara group dan pengkajian efek pra-test dan nilai pasca-test. Rancangan ini juga mampu menetralkan kelemahan-kelemahan rancangan sebelumnya. Misalnya, untuk rancangan eksperimental sungguhan yang kedua, dengan memasukkan langkah pemberian pra-tes dapat membuat subjek menjadi peka dalam memberikan jawaban dalam pasca-tes. (Nursalam,2003;hal91)
Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. (file:///I:/jenis%20penelitian.htm)
Ciri – ciri penelitian eksperimental dikutip dari (file:///I:/jenis%20penelitian.htm)
(1)         Pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib ketat, baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun dengan randomisasi (pengaturan secara rambang).
(2)         Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis dasar” untuk dibandingkan dengan kelompok (kelompok-kelompok) yang dikenal perlakuan eksperimental.
(3)         Memusatkan usaha pada pengontrolan variabel
(4)         Internal validity merupakan tujuan pertama metode eksperimental. Pernyataan yang perlu dijawab adalah: Apakah manipulasi eksperimental pada studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan
(5)         Tujuan ke dua metode eksperimental adalah external validity yang menanyakan persoalan: seberapa repsentatifkah penemuan penelitian ini dan seberapa jauh hasilnya dapat digeneralisasikan kepada subyek atau kondisi yang semacam
(6)         Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel penting diusahakan agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi. Misalnya rancangan faktoral dan analisis variabel, dapat sekaligus menggunakan lebih dan satu kelompok eksperimental. Hal-hal yang demikian itu memungkinkan untuk secara serempak menentukan :
(1) efek variabel bebas utama (perlakuan),
(2) variasi yang berkaitan dengan variabel yang digunakan untuk membuat klasifikasi,
(3) interaksi antara kombinasi variabel bebas dan atau variabel yang digunakan untuk membuat klasifikasi tertentu.
(7)         Walaupun cara pendekatan eksperimental itu adalah yang paling kuat karena cara ini memungkinkan untuk mengontrol variabel-variabel yang relevan, namun cara ini juga paling nestnktif dan dibuat-buat (artificial). Ciri inilah yang merupakan kelemahan utama kalau metode ini dikenakan kepada manusia dalam dunianya, karena manusia sering berbuat lain apabila tingkah lakunya dibatasi secara artifisial, dimanipulasikan atau diobservasi secara sistematis dan dievaluasi.

























DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika: Surabaya

Sugiyono,Dr. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta: Bandung

Brockopp, Dorothy Young. 1987. Dasar –Dasar Riset Keperawatan. EGC: Jakarta

Faisal, Sanapiah. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan. Usaha Nasional: Surabaya

Nasution, Dr.S. 2003. Metode Research. Bumi Aksara : Jakarta

http://aflahchintya23.wordpress.com , diunduh pada 24 Agustus 2009

file:///G:/jenis%20penelitian.htm, diunduh pada 25 Agustus 2009

http://skripsi-konsultasi.blogspot.com, diunduh pada 24 Agustus 2009

file:///G:/desain-penelitian.html, diunduh pada 25 Agustus 2009

http://pustaka.ut.ac.id, diunduh pada 26 Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar