Konsep
Hipotermi
Oleh: Eko Prabowo
1. Pengertian
hipotermi
Hipotermia adalah penurunan
suhu tubuh di bawah 36,5 °C Suhu
normal bayi, baru lahir berkisar 36,5°C ± 37,5°C (suhu ketiak). Gejala awal hipotermia apabila suhu < 36°C atau kedua kaki, dan tangan teraba dingin.Bila tubuh bayi teraba dingin, maka bayi
sudah mengalami hipotermi sedang (Suhu 32°C-36°C) suhu aksila. Disebut
hipotermia berat bila suhu tubuh < 32°C. Hipotermia menyebabkan terjadinya
penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya metoblis anerobik,
meningkatkan kebutuhan oksigen, mengakibatkan hipoksemia dan berlanjut dengan
kematian (Saifudin, 2009) .
2.
Mekanisme kehilangan panas pada bayi baru lahir :
a.
Radiasi
:dari objek ke panas bayi
Contoh : timbangan bayi dingin tanpa alas
b.
Evaporasi:
karena penguapancairan yang melekat pada kulit
Contoh : air ketuban pada tubuh bayi, baru lahir tidak cepat dikeringkan.
c.
Konduksi :pa nas
tubuh diambil oleh suatu permukaan
yang melekat ditubuh
Contoh
: pakaian bayi yang basah tidak cepat
diganti.
d.
Konveki ;
penguapan dari tubuh ke udara
Contoh : angin dari tubuh bayi baru lahir
(Wiknjosastro,
2009)
3.
Penilaian hipotermia bayi baru lahir
Gejala hipotermia bayi baru lahir
a.
Bayi
tidak mau minum/mentee
b.
Bayi
tampak lesu dan mengantuk
c.
Tubuh
bayi teraba dingin
d.
Dalam
keadan berat , denyut jantung bayi, menurun dan kulit tubuh bayi mengeras (sklerema).
4.
Tanda - tanda hipotermia sedang :
a.
Aktifitas berkurang,
letargis
b.
Tanginas lemah
c.
Kulit
berwarna tidak rata (cutisma lviorata)
d.
Kemampuan
menghisap lemah
e.
Kaki
teraba dingin
f.
Hipotermi
berlanjut akan timbul cidera dingin
5.
Tanda - tanda hipotermia berat
a.
Tanda
–tanda stadium lanjut hipotermia
b.
Muka
ujung kaki dan tangan berwarna merah terang
c.
Bagian tubuh lainnya pucat
d.
Kulit mengeras merah dan timbul edema terutama pada punggung, kaki
dan tangan (sklerema) (Saifudin, 2009)
6.
Penyebab dan Resiko
Penyebab
utamanya adalah kurang pengetahuan cara kehilangan panas dari tubuh bayi dan
pentingnya mengeringkan bayi secepat mungkin
7.
Resiko untuk
terjadinya hipoermia
a.
Perawatan
yang kurang tepat setelah bayi lahir
b.
Bayi
dipisahkan dari ibunya segera setelah lahir
c.
Berat
lahir bayi yang kurang dan kehamilan premature
d.
Tempat
melahirkan yang dingin (putus rantai hangat).
e.
Bayi asfiksia,hipoksia,resusitasi yang lama, sepsis, sindrom dengan pernafasan, hipoglikemia perdarahan intra kranial. (DepKes RI,
2009)
8.
Faktor Pencetus
Faktor
pencetus terjadinya hipotermia :
a.
Faktor
lingkungan
b.
Syok
c.
Infeksi
d.
Gangguan
endokrin metabolik
e.
Kurang
gizi , energi protein( KKP)
f.
Obat-
obatan
g.
Aneka cuaca
(DepKes RI, 2010)
9.
Prinsip dasar
mempertahankan suhu tubuh bayi baru lahir dan mencegah hipotermi :
a.
Mengeringkan bayi baru lahir segera setelah lahir. Bayi
lahir dengan tubuh basah oleh air
ketuban. Aliran udara melalui jendela /pintu yang terbuka akan mempercepat
terjadinya penguapan dan bayi lebih cepat kehilangan panas tubuh. merupakan gejala awal hipotermi untuk
mencegah terjadinya serangan dingin setiap bayi lahir harus segera dikeringkan dengan handuuk yang
kering dan bersih (sebaiknya handuk tersebut dihangatkan terlebih dahulu). Setelah tubuh bayi kering segera
dibungkusde nga n selimut,
diberi topi / tutup kepala,ka us tangan dan kaki. Selanjutnya bayi diletakkan dengan telungkup diatas dada untuk mendapat kehangatan dari dekapan bayi.
b.
Menunda
memandikan bayi bayi baru lahir sampai
suhu tubuh bayi stabil. Untuk mencegah terjadinya serangan dingin,ibu / keluarga dan penolong persalinan harus menunda memandikan bayi.
1)
Pada
bayi baru lahir sehat yaitu lahir cukup bulan,ber
a t > 2.500gr a melangsung menangis kuat, maka memandikan
bayi, ditundaselama+ 24ja m setelah kelahiran.
2)
Pada
bayi lahir dengan resiko (tidak termasuk kriteria diatas), keadaan bayi lemah
atau bayi dengan berat lahir < 2.000
gram, sebaiknya bayi, jangan
dimandikan, ditunda beberapa hari sampai keadaan umum membaik yaitu bilasuhu
tubuh bayi, stabil, bayisudah lebih
kuat dan dapat menghisapAS I dengan
baik. (DepKes RI, 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar