Selasa, 12 Juni 2012

Konsep Hipotermi


Konsep Hipotermi
Oleh: Eko Prabowo
1.      Pengertian hipotermi
Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh di bawah 36,5 °C Suhu normal bayi, baru lahir berkisar 36,5°C ± 37,5°C (suhu ketiak). Gejala awal hipotermia apabila suhu < 36°C atau kedua kaki, dan tangan teraba dingin.Bila tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami hipotermi sedang (Suhu 32°C-36°C) suhu aksila. Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 32°C. Hipotermia menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya metoblis anerobik, meningkatkan kebutuhan oksigen, mengakibatkan hipoksemia dan berlanjut dengan kematian (Saifudin, 2009) .
2.         Mekanisme kehilangan panas pada bayi baru lahir :
a.         Radiasi :dari objek ke panas bayi
Contoh : timbangan bayi dingin tanpa alas
b.        Evaporasi: karena penguapancairan yang melekat pada kulit
Contoh : air ketuban pada tubuh bayi, baru lahir tidak cepat dikeringkan.
c.         Konduksi :pa nas tubuh diambil oleh suatu permukaan yang melekat ditubuh
Contoh : pakaian bayi yang basah tidak cepat diganti.
d.        Konveki ; penguapan dari tubuh ke udara
Contoh : angin dari tubuh bayi baru lahir
(Wiknjosastro, 2009)
3.         Penilaian hipotermia bayi baru lahir
Gejala hipotermia bayi baru lahir
a.         Bayi tidak mau minum/mentee
b.        Bayi tampak lesu dan mengantuk
c.         Tubuh bayi teraba dingin
d.        Dalam keadan berat , denyut jantung bayi, menurun dan kulit tubuh bayi mengeras (sklerema).
4.         Tanda - tanda hipotermia sedang :
a.         Aktifitas berkurang, letargis
b.        Tanginas lemah 
c.         Kulit berwarna tidak rata (cutisma lviorata)
d.        Kemampuan menghisap lemah
e.         Kaki teraba dingin
f.         Hipotermi berlanjut akan timbul cidera dingin
5.         Tanda - tanda hipotermia berat
a.         Tanda –tanda stadium lanjut hipotermia
b.        Muka ujung kaki dan tangan berwarna merah terang
c.         Bagian  tubuh lainnya pucat
d.        Kulit mengeras merah dan timbul edema terutama pada punggung, kaki dan tangan (sklerema) (Saifudin, 2009)
6.         Penyebab dan Resiko
Penyebab utamanya adalah kurang pengetahuan cara kehilangan panas dari tubuh bayi dan pentingnya mengeringkan bayi secepat mungkin
7.         Resiko untuk  terjadinya hipoermia
a.         Perawatan yang kurang tepat setelah bayi lahir
b.        Bayi dipisahkan dari ibunya segera setelah lahir
c.         Berat lahir bayi yang kurang dan kehamilan premature
d.        Tempat melahirkan yang dingin (putus rantai hangat).
e.         Bayi asfiksia,hipoksia,resusitasi yang lama, sepsis, sindrom dengan pernafasan, hipoglikemia perdarahan intra kranial. (DepKes RI, 2009)


8.         Faktor Pencetus
Faktor pencetus terjadinya hipotermia :
a.         Faktor lingkungan
b.        Syok
c.         Infeksi 
d.        Gangguan endokrin  metabolik
e.         Kurang gizi , energi protein( KKP)
f.         Obat- obatan
g.        Aneka cuaca
(DepKes RI, 2010)
9.         Prinsip dasar mempertahankan suhu tubuh bayi baru lahir dan mencegah hipotermi :
a.         Mengeringkan  bayi baru lahir segera setelah lahir.  Bayi lahir dengan tubuh basah oleh air ketuban. Aliran udara melalui jendela /pintu yang terbuka akan mempercepat terjadinya penguapan dan bayi lebih cepat kehilangan panas tubuh. merupakan gejala awal hipotermi untuk mencegah terjadinya serangan dingin  setiap bayi lahir harus segera dikeringkan dengan handuuk yang kering dan bersih (sebaiknya handuk tersebut dihangatkan terlebih dahulu). Setelah tubuh bayi kering segera dibungkusde nga n selimut, diberi topi / tutup kepala,ka us tangan dan kaki. Selanjutnya bayi diletakkan dengan telungkup diatas dada untuk mendapat kehangatan dari dekapan bayi.
b.        Menunda memandikan bayi  bayi baru lahir sampai suhu tubuh bayi stabil. Untuk mencegah terjadinya serangan dingin,ibu / keluarga dan penolong persalinan harus menunda memandikan bayi.
1)        Pada bayi baru lahir sehat yaitu lahir cukup bulan,ber a t > 2.500gr a melangsung menangis kuat, maka memandikan bayi, ditundaselama+ 24ja m setelah kelahiran.
2)        Pada bayi lahir dengan resiko (tidak termasuk kriteria diatas), keadaan bayi lemah atau bayi dengan berat lahir < 2.000 gram, sebaiknya bayi, jangan dimandikan, ditunda beberapa hari sampai keadaan umum membaik yaitu bilasuhu tubuh bayi, stabil, bayisudah lebih kuat dan dapat menghisapAS I dengan baik. (DepKes RI, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar