KONSEP KEPERWATAN KELUARGA
- Pengertian kelurga
·
Keluarga
merupakan lingkungan social yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang.
Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu
dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaanya dan
berfungsi sebagai saksi budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan
lingkunganny ( Busard dan ball, 1966).
·
Keluarga
adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah
adopsi atau perkawinan (WHO, 1969).
·
Keluarga
Adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau
seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya
sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam suatu rumah tangga (Sayekti,1994).
Dari beberapa pengertian
diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa keluarga itu terjadi jika ada:
1. Ikatan atau persekutuan (perkawinan atau
kesepakatan).
2. Hubungan (darah atau adopsi atau
kesepakatan).
3. Tinggal bersama dalam suatu atap
(serumah).
4. Ada peran masing-masing anggota
keluarga.
5. Ikatan emosional.
(Setiadi, 2008).
B. Tipe keluarga
Keluarga
yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola kehidupan.
Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga berkembang mengikutinya.
Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat
kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga.
1.
Tipe keluarga tradisional
a.
The Nuclear family (Keluarga inti) yaitu keluarga yang
terdiri dari suami istri dan anak (kandung atau angkat).
b.
The dyad family , suatu rumah tangga yang terdiri dari
suami istri tanpa anak.
c.
Keluarga usila, Keluarga terdiri dari suami dan istri
yang sudah usia lanjut, sedangkan anak sudah memisahkan diri.
d.
The childless, Keluarga tanpa anak karena telambat
menikah, bisa disebabkan karena mengejar karir atau pendidikan.
e.
The Extended family , keluarga yang terdiri dari
keluarga inti ditambah keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek dan
lain-lain.
f.
“Single parent” yaitu keluarga yang terdiri dari satu
orang tua dengan anak(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian).
g.
Commuter family, kedua orang tua bekerja diluar kota,
dan bisa berkumpul pada hari minggu atau libur saja.
h.
Multigeneration family, Beberapa generasi atau kelompok
umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
i.
Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal
bersama atau saling berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan seperti
dapur, sumur yang sama.
j.
Blended family, keluarga yang dibentuk dari janda atau
duda dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k.
“Single adult living alone” yaitu suatu rumah tangga
yang terdiri dari satu orang dewasa.
2.
Tipe keluarga non tradisional
a.
The unmarried teenage mother, Keluarga yang terdiri
dari satu orang dewasa terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
b.
The Step parent family, keluarga dengan orang tua tiri.
c.
Commune family, yaitu lebih satu keluarga tanpa
pertalian darah yang hidup serumah.
d.
The non marrital heterosexual cohabiting family,
keluarga yang hidup bersama, berganti-ganti pasangan tanpa nikah.
e.
Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai
persamaan sex tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.
f.
Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama
diluar ikatan perkawinan karena alasan tertentu.
g.
Group marriage family, beberapa orang dewasa yang telah
merasa saling menikah, berbagi sesuatu termasuk sex dan membesarkan anak.
h.
Group network family, beberapa keluarga inti yang
dibatasi oleh norma dan aturan, hidup berdekatan dan saling menggunakan barang
yang sama dan bertanggung jawab membesarkan anak.
i.
Foster family, keluarga yang menerima anak yang tidak
ada hubungan saudara untuk waktu sementara.
j.
Homeless family, keluarga yang terbentuk tanpa
perlindungan yang permanen karena keadaan ekonomi atau problem kesehatan
mental.
k.
Gang, Keluarga yang destruktif dari orang-orang muda
yang mencari ikatan emosional, berkembang dalam kekerasan dan kriminal.
- Ciri- ciri
1. Ciri-ciri keluarga.
a. Keluarga meupakan hubungan
perkawinan.
b.
Keluarga
berbentuk suatu kelembagaa yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang disengaja
dibentuk atau dipelihara.
c.
Keluarga mempunyai system, tata nama (nomenclatur)
termasuk perhitungan garis keturunan.
d.
Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh
anggota-anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan
membesarkan anak.
e.
Keluarga merupakan tempat tinggal keluarga, rumah atau
rumah tangga.
2.
Ciri-ciri keluarga Indonesia.
a. Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan
dengan dilandasi semangat gotong royong
b. Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.
c. Umumnya dipimpin oleh suami meskipun
proses pemutusan dilakukan secara musyawarah.
(Setiadi. 2008).
- Peranan Keluarga
Peran adalah sesuatu yang
diharapkan secara normatif dari seseorang dalam situasi tertentu agar dapat
memenuhi harapan- harapan. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi
dan situasi tertentu.
Setiap anggota keluarga
mempunyai peranan masing- masing, antara lain:
1. Ayah
Sebagai pemempin keluarga
mempunyai peran sebagai pencari nafkah, pendidk, pelindung, pemberi rasa aman
bagi setiap anggota keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok
sosial.
2. Ibu
Sebagai pengurus rumah tangga,
pengasuh dan pendidik anak- anak, pelindung kelurga dan juga sebagai pencari
nafkah tambahan keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial
3. Anak
Berperan sebagai peilaku
psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial dan spiritual.
- Struktur Keluarga
1. Patrilineal, adalah kelurga sedarah yang
terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu
disusun dari jalur garis ayah.
2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang
terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu
disusun dari jalur garis ibu.
3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri
yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri
yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5. Keluaraga kawin, adalah hubungan suami
istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, danbeberapa sanak saudara yang
menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.
- Fungsi pokok keluarga.
1.
Fungsi afektif.
Adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengarjakan
segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang
lain.
2.
Fungsi sosialisasi.
Adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak
untuk berkehidupan social.
3.
Fungsi reproduksi.
Adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4.
Fungsi ekonomi.
Keluarga berfungsi memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan
kesehatan.
Yaitu fungsi
untuk mempertahankan keadaan kesehatan keluarga agar tetap memiliki
produktivitas tinggi.
(Friedman,
1998).
Menurut UU no. 10 tahun 1992 jo PP no. 21 tahun 1994 secara umum fungsi
keluarga adalah sebagai berikut:
1.
Fungsi keagamaan
Membina norma ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota
keluarga.
2.
Fungsi Budaya
Membina tugas- tugas keluarga sebagai lembaga untuk meneruskan norma-
norma dan budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan.
3.
Fungsi cinta kasih
Menumbuhkembangkan potensi kasih sayang yang telah ada antar anggota
keluarga kedalam symbol- symbol nyata secara optimal dan terus menerus.
4.
Fungsi perlindungan
Memenuhi rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak aman yang timbul
dari dalam maupun dari dalam keluarga.
5.
Fungsu reproduksi
Membina hubungan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik
bagi nggota keluarga maupun bagi keluarga sekitarnya.
6.
Fungsi sosialisasi
Menyadari, merencanakan dan menciptakkan lingkungan keluarga sebagai
wahana pendidikan dan sosialisasi anak pertama dan utama.
7.
Fungsi ekonomi
Melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam lingkungan keluarga
dalam rangka menopang kelangsungan dan perkembangan kehidupan keluarga.
8.
Fungsi pelestarian lingkungan
Membina kesadaran, sikap dan praktek pelestarian lingkungan intern
keluarga.
- Tugas keluarga dalam bidang keluarga.
Sesuai pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas dibidang
kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan.
Freeman, (1981) membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang arus
dilakuka, yaitu:
1.
Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya.
2. Mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.
3. Memberikan keperawatan anggotany
yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau
usianya yang terlalu muda.
4. Mempertahankan suasana dirumah
yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik
antara keluarga dan lembaga kesehatan (memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada).
(Setiadi,
2008).
- Praktek keperawatan kesehatan ditingkat masyarakat.
1. Tingkat individu.
Perawat memberi pelayanan keperawatan
kepada individu dengan kasus tertentu.
2. Tingkat keluarga.
Ditingkat ini sasaran
pelayanan untuk keluarga adalah salah satu dari anggota keluarga menderita
sakit. Perhatian perawat ditujukan kepada keluarga dengan memfungsikan sekeluarga
supaya dapat :
a. Mengenal masalah kesehatan setiap
anggotanya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan yang tepat
c. Memberikan keperawatan anggotanya
d. Mempertahankan suasana dirumah yang
menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian kepribadian anggota
keluarga.
e. Mempertahan kan hubungan timbal balik
antara keluarga dan lembaga kesehatan ( memanfaaatkan fasilitas kesehatan ).
3. Tingkat masyarakat
Pada tingkat hni pelayanan
kesehatan masih tetap ditujukan kepada individu atau keluarga, tetapi dilihat
dalam satu kesatuan masyarakat , maka penganggulangan yang direncanakan dan
dilaksanakan adalah dalam tingkat masyarakat.
( Setiyadi, 2008 )
- Peran perawat dalam asuhan keperawatn keluarga
1. Pengenal kesehatan perawat membantu
keluargauntuk mengenal penyimpangan dari keadaan normal tentang kesehatannya
dengan menganalisa data secara objektif serta membuat keluarga sadar akan
akibat masalah tersebut dalam perkembangan keluarga
2. Pemberi pelayanan pada anggota keluarga
yang sakit, dengan memberikan asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang
sakit
3. Koordinator pelayanan kesehatan dan
keperawatan kesehatan keluarga.
4. Fasilitator, yaitu dengan cara menjadikan
pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau oleh keluarga dan membantu mencarikan
jalan pemecahannya
5. Pendidik kesehatan, yaitu untuk merubah
perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi sehat.
6. Penyuluh dan konsultat, yang berperan
dalam memberikan petunjuk tentang asuhan perawatan dasar dalam keluarga.
PERAWATAN
KESEHATAN KELUARGA
Perawatan kesehatan keluarga adalah
tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada
keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan
melalui perawatan sebagai saran/penyalur.
Urgensi keperawatan
keluarga dalam konteks pembangunan kesehatan
1. Keluarga
membutuhkan pelayanan kesehatan untuk memenuhi tugasnya dalm setiap fase
perkembangan
2. Tingkat
kesehatan individu berkaitan dengan tingkat kesehatan keluarga dan sebaliknya
3. Tingkat
funsional keluarga sebagai unit terkecil dari komunitas dapat mempengaruhi
derajat kesehatan system diatasnya
Paradigma Keperawatan
1.
Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan
spiritual yang utuh dan unik, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari
aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan
sesuai dengan tingkat perkembangannya. (Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992)
Manusia selalu berusaha untuk memahami
kebutuhannya melalui berbagai upaya antara lain dengan selalu belajar dan
mengembangkan sumber-sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi dan kemampuan
yang dimilikinya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia secara terus menerus
mengahadapi perubahan lingkungan dan selalu berusaha beradaptasi terhadap
pengaruh lingkungan
Dimensi manusia sebagai satu kesatuan utuh
antara aspek fisik, intelektual, emosional, social-kultural, spiritual dan
lingkungan ( Dikutip dari Taylor C. dkk. Fundamental of Nursing, 1989)
a.
Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik
sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual.
Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan
dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social, psikologi dan spiritual karena
adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan
menuju kemandirian pasien/klien.
b.
Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang
berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik
secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri
atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan
lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar
Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan
mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu focus
pelayanan keperawatan yaitu:
1)
Keluarga adalah unit utama dalam
masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat
2)
Keluarga sebagai suatu kelompok dapat
menimbulkan, mencegah, memperbaiki atau mengabaikan maslah kesehatan dalam
kelompoknya sendiri. Hampir setiap masalah kesehatan mulai dari awal sampai
pada penyelesaiannya akan dipengaruhi keluarga. Keluarga mempunyai peran utama
dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga.
3)
Masalah kesehatan dalam keluarga
saling berkaitan. Penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi
seluruh anggota keluarga tersebut. Peran dari anggota-anggota keluarga akan
mengalami perubahan, bila salah satu angota menderita sakit. Disisi lain status
kesehatan dari klien juga sebagian akan ditentkan oleh kondisi keluarganya.
c.
Masyarakat sebagai klien
d.
Kesatuan hidup manusia yang
brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tetentu yang bersifat terus
menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama
Ciri-ciri:
Ciri-ciri:
1)
Interaksi antar warga
2)
diatur oleh adat istiadat, norma,
hukum dan peraturan yang khas
3)
Suatu komuniatas dalam waktu
4)
identitas yang kuat mengikat semua
warga
2.
Kesehatan
Sehat
didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif
(Parson).Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas,
konstruktif dan produktif (Paplau).
Menurut HL
Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan
a.
Keturunan
b.
Perilaku
c.
Pelayanan kesehatan
d.
Lingkungan
Sehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan , dimana kondisi sehat-sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal sampai dengan status kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal berada di tengah.( Taylor C. dkk )
Sehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan , dimana kondisi sehat-sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal sampai dengan status kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal berada di tengah.( Taylor C. dkk )
3.
Keperawatan
Keperwatan
adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan
kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara
komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat
maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Sebagai
suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan
kegiatan keperawatan yang dilakukan. Pertama, Keperawatan menganut pandangan
yang holistic terhadap manusia yaitu keutuhan sebagai makhluk
bio-psiko-sosial-spiritual. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan
pendekatan humanistic dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia,
memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua
manusia. Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan
atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan
status ekonomi social. Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari
pelayanan kesehatan serta yang kelima, keperawatan menganggap klien seb`gai
partne aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian
asuhan keperawatan.
4.
Lingkungan
Lingkungan
dalam paradigma keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana
lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan di sini
meliputi lingkungan fisik, psikologis, social budaya dan lingkungan spiritual.
Untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan masyarakat (individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat) dapat digunakan model segitiga
agen-hospes-lingkungan atau agent-host-environment triangle model yang
dikemukakan oleh Leavelll,(1965), dimana ketiga komponen saling berhubungan dan
dapat berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk.
5.
Prinsip dasar dalam praktek
perawatan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:
a)
Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan
kesehatan masyarakat
b)
Sasaran terdiri dari, individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
c)
Perawat kesehatan bekerja dengan
masyarakat bukan bkerja untuk masyarakat.
d)
Pelayanan keperawatan yang diberikan
lebih menekankan pada upaya pomotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
e)
Dasar utama dalam peayanan perawatan
kesehatan masyarakat adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang
dituangkan dalam proses keperawatan.
f)
kegiatan utama perawatan kesehatan
mayarakat adalah dimasyarakat dan bukan di rumah sakit.
g)
Pasien adalah masyarakat secara
keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.
h)
Perawatan kesehatan masyarakat
ditkankan kepada pembinaan perilaku hidup sehat masyarakat.
i)
Tujuan perawatan kesehatan
masyarakat adalah meningkatkan fungsi kehidupan sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan seoptimal mungkin.
j)
Perawat kesehatan masyarakat tidak
bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara team.
k)
Sebagian besar waktu dari seorang
perawat kesehatan masyarakat digunakan untuk kegiatan meningkatkan kesehatan,
pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk
sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah
sakit.
l)
Home visite sangat penting.
m)
Pendidikan kesehatan merupakan
kegiatan utama.
n)
Pelayanan perawatan kesehatan
masyarakan harus mengacu pada sistem pelayanan kesehatan yang ada.
o)
Pelaksanaan asuhan keperawatan
dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu puskesmas, institusi seperti
sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga sebagai unit pelayanan.
Fungsi fungsi keperawatan
keluarga
Membantu
keluarga menyelsaikan masalah kesehatan dengan peningkatan kesanggupan keluarga
melakukan fungsi dan tugas perawat kesehatan keluarga
Peran Perawat Keluarga :
1. Pendidik
Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandiri
b. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandiri
b. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
2. Koordinator
Diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan
Diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan
3. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada keluarga asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada keluarga asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit
4. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga
5. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya
6. Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal
Perawat komunitas juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal
7. Fasilitator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan, dana sehat, dll)
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan, dana sehat, dll)
8. Penemu kasus
Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan atau wabah
Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan atau wabah
9. Modifikasi lingkungan
Perawat komunitas juga harus dapat mamodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.
Perawat komunitas juga harus dapat mamodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
·
Setiadi. 2007. Konsep Dan Proses
Keperawatan Keluarga. Jakarta : GRAHA ILMU
·
http://andaners.wordpress.com/2009/04/27/konsep-keperawatan-keluarga/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar